Nostalgia Tak Terduga: Al Ghazali Ketahuan Menonton Duo Maia, Ada Cerita Apa?

Musik memang memiliki cara unik untuk menghubungkan orang dengan kenangan-kenangan lama. Hal inilah yang mungkin dirasakan oleh Al Ghazali ketika secara tidak sengaja tertangkap sedang menikmati video musik lawas dari Duo Maia. Yang membuat momen ini menarik adalah fakta bahwa ia dipergoki langsung oleh sang ibunda, Maia Estianty, yang notabene merupakan separuh dari duo legendaris tersebut.

Melihat anaknya menikmati karya lamanya, Maia tampak terhibur sekaligus penasaran. Dengan gaya menggoda, ia pun bertanya kepada Al tentang lagu yang diputar, mencoba mengulik motif di balik aksi nostalgia itu. Iseng atau tidak, Maia berhasil memancing reaksi spontan dari sang putra, yang balik bertanya, “lagu buat siapa?”—sebuah respons yang membuat situasi menjadi lebih hangat sekaligus menggelitik.

Peristiwa kecil ini bukan hanya lucu, tapi juga mencerminkan dinamika hubungan orang tua dan anak dalam keluarga selebritas yang penuh sejarah musikal. Tidak semua anak mau atau tertarik mengenang karya orang tuanya di masa lalu, terlebih ketika karya tersebut lekat dengan masa-masa kontroversial atau penuh tantangan. Namun tindakan Al menunjukkan bahwa apresiasi terhadap warisan seni bisa datang dari tempat yang tulus dan personal.

Dari sisi psikologi keluarga, kejadian ini menarik untuk dikaji. Ketertarikan seorang anak pada masa lalu orang tuanya sering kali menandakan pencarian jati diri, koneksi emosional, atau bahkan pengaruh inspiratif. Tak heran jika publik justru ikut tersentuh melihat bagaimana generasi baru dalam keluarga musisi terus terhubung dengan akar musikal mereka, meskipun dalam bentuk yang ringan seperti menonton video lama.

Kejadian akrab ini seolah mengingatkan kita bahwa warisan seni tidak hanya hidup dalam karya, tetapi juga dalam momen-momen kecil yang mempererat hubungan keluarga. Di balik tawa dan godaan, tampak ikatan emosional mendalam yang terbentuk oleh musik. Dan siapa tahu, mungkin lagu lama itu memang memiliki makna personal bagi Al Ghazali, tersembunyi di antara lirik dan melodi yang dulu diciptakan ibunya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *